Hidup Sebelum ada Google, Bagaimana rasanya?





Siapa yang sekarang sedang membaca artikel ini tapi tidak mengenal mbah Google?
Hmmm,, menurut saya hampir tidak mungkin bila kalian tidak mengenal Google,, kecuali kalian masih setia dengan Mbah Yahoo atau mempercayai Om Bing teman-teman dari mbah Google hehe..

Google dikenal sebagai mesin pencari artikel, gambar, video, game dan segala hal yang ada di dunia internet.
Menurut Wikipedia, Google LLC adalah sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang berkekhususan pada jasa dan produk Internet. Produk-produk tersebut meliputi teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan daring.

Dengan adanya Google banyak orang dimudahkan dalam mencari informasi. Dari informasi yang sangat penting hingga pertanyaan yang tidak penting menjurus ke aneh,, kalian pernah kah? :D
Sebelum adanya Google, pencarian infromasi lebih sulit untuk dilakukan. Kita membutuhkan Koran, Tabloid, Eslikopedia, buku, ataupun narasumber langsung untuk mendapatakan sebuah informasi.

Beberapa pekerjaan sebelum adanya Google memiliki kesulitan dalam pencarian informasi yang mungkin untuk saat ini mereka akan dimudahkan dengan kemajuan teknologi.

Seorang Jurnalis



Gareth Hughes adalah mantan jurnalis dari Daily Post. Dalam membuat sebuah tulisan ia harus berpatokan pada enslikopedia yang ia miliki, perpustakaan kota, dan yang terpenting baginya adalah sumber informasi langsung. Bila ia tidak mengenal narasumbernya tersebut, ia akan mencari tahu melalui orang-orang yang mengenal narasumber nya tersebut. Ini membuatnya mengenal banyak orang  di berbagai tempat.

Salah satu pengalaman menarik Hughes saat menjadi jurnalis adalah ketika ia menulis kisah tentang seorang bayi yang lahir ditengah musim dingin dengan berat seukuran kantung gula. Ia berpikir bahwa anak ini sulit untuk selamat.

Dan ternyata anak ini bisa tumbuh sehat. Secara tak sengaja ia melihat ceritanya kembali saat anak ini akan berusia 21 tahun lalu ia berusaha untuk menghubunginya. Ia mencari informasi dan menghubungi kantor pos lokal. Dan ternyata anak ini tinggal di dekat kantornya.

Bila saja google ada saat itu tentu ia tidak akan kesulitan dalam mencari sumber informasi untuk tulisannya. Ia pun bisa menggunakan sosial media seperti Facebook, Twitter, atau Instagram untuk bernostalgia dengan anak yang ia tulis kisah nya.

Tapi mungkin ia akan kehilangan banyaknya interaksi sosial yang ia dapatkan saat menjadi jurnalis bila Google sudah ada sejak dulu.

Seorang Pengacara



Hilary Heilbron bekerja sebagai pengacara sejak 1972. Dia sekarang adalah bagian dari Brick Court Chambers di London.

Saat menjadi pengacara Hilary harus melakukan research nya sendiri dengan mengunjungi berbagai perpustakaan. Lalu ia pun harus  mencari Laporan Kasus yang berhubungan dengan kasus yang ia tangani untuk membantu nya dalam memecahkan masalah.
Laporan-laporan kasus yang ia kumpulkan sudah terkumpul cukup banyak dan tersimpan rapih di rak nya.

Saat ini segala informasi lebih mudah didapatkan, Laporan-laporan kasus yang dulu sulit untuk ia kumpulkan kini bisa dengan mudah didapatkan. Hal ini akan sangat membantu dalam menghemat waktu  untuk menyelesaikan sebuah kasus.
Hanya mungkin saat ini pengolahan informasi harus lebih berhati-hati karena banyaknya informasi yang tidak akurat. 


Seorang Pustakawan 
Beberapa puluh tahun lalu, seorang staff dari New York Public Library berperan sebagai “manusia Google”. Ia akan mencoba menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh para anggota perpustakaan.
Berikut beberapa pertanyaan yang masih tersimpan di New York Public Library dari akun Instagram mereka.




Seorang Akademisi



Janice Yellin adalah seorang PhD dari Brandeis College in Boston pada awal 1970an. Saat ini ia adalah seorang professor di Babson College in Massachusetts.

Menurut Yellin, Google mengubah segalanya. Sekarang ia dapat mengakses banyak informasi tanpa harus kehilangan banyak waktu untuk mengunjungi museum atau perpustakaan.  Hal ini membuat pekerjaannya menjadi lebih efektif hingga 80%.
Hal ini sangat berbeda dengan apa yang ia lakukan beberapa tahun lalu. Dimana dulu ia harus pergi mencari informasi ke lokasi pusat informasi tersebut.  Sedangkan saat ini, ia bisa bekerja dengan tetap duduk di kantor tanpa harus berpergian keluar.

Akan tetapi bekerja secara online seperti ini membuatnya terasa lebih terisolasi. Menurutnya pergi ke perpustakaan adalah hal yang penting khususnya bagi mereka yang masih muda dan sedang membangun karir di bidang akademisi.
Karena terdapat hubungan komunitas di perpustakaan yang tidak didapatkan di dunia online. Hal yang lebih baik bila para anak muda menghabiskan lebih banyak waktu bersama buka dan berkumpul bersama  komunitas yang positive.

Saya sendiri merasakan dampak positive dari Google dengan mudahnya mencari informasi.
Saya ingat dulu di Tabloid Bola, ketika kita ingin mengetahui informasi  misalnya  “Berapa Kali Bologna meraih Scudetto?” maka kita harus mengirimkan surat dari pertanyaan kita tersebut dan pertanyaan yang terpilih akan dimuat di tabloib bersama jawabannya.

Ini adalah salah satu bagian menarik bagi saya saat membaca Tabolid Bola saat itu.. :D
Dengan adanya google tentu banyak orang yang terbantu, akan tetapi di balik dampak positive ada juga dampak negative. Salah satunya adalah mulai hilangnya pekerjaan penyedia informasi dari media cetak dan berkurangnya juga interaksi sosial.

Terkadang mencari informasi dengan berinteraksi dengan orang lain juga sangat penting. Sekali-kali boleh lah bertanya pada orang di jalan bila tersesat alih-alih selalu menggunakan GPS hehe..
Well, ada yang punya pengalaman menarik sebelum adanya Google?


"Having Google later was certainly useful. But nothing compares to that personal contact at all."
-Gareth Hughes-



Referensi:https://www.bbc.com
Wikipedia.org

No comments

Powered by Blogger.