Pengalaman Kirim Barang ke Cina menggunakan DHL


Credit: dhlwah.business.site


Berawal dari tugas kantor yang meminta saya untuk mengirim barang ke Cina, saya lalu mencari tahu bagaimana caranya untuk mengirim barang ke Cina lewat Mbah Gugle.

Tapi saya tidak mendapatkan hasil yang saya inginkan, akhirnya saya putuskan bila saya sudah sukses mengirimkan barang ke Cina saya akan membuat artikelnya dan semoga bisa memantu mereka yang benar-benar tidak tahu tentang pengiriman barang ke luar negeri.

Ok, kita mulai cerita pengalaman kali ini.. 

Awalnya saya diminta untuk mengirim barang berupa mesin pembayaran digital dari salah satu E-Wallet di Indonesia. Biasanya, saya menggunakan UPS untuk mengirim barang ke Cina.

Dan caranya sangat mudah karena semua dokumen disiapkan oleh Tim dari Cina, yang saya lakukan tinggal menyebutkan Nomor AWB (Airway Bill) yang merupakan dokumen untuk pengangkutan lewat udara.

Nomor AWB ini biasanya disediakan kantor saya dan saya akan menelpon lalu meng-email UPS Indonesia agar barang tersebut diambil, artinya saya tidak perlu mendatangi kantor UPS dan tentu sangat memudahkan saya. 😁

Akan tetapi kali ini karna satu dan lain hal saya harus mengirimkan sendiri paket ini tanpa bantuan kantor. Saya memutuskan untuk mengirim barang menggunakan jasa pengiriman DHL.

Kenapa tidak UPS?

Alasanya karena jarak 😅, kantor DHL lebih dekat dari kantor saya di Jakarta sehingga saya memutuskan untuk pergi ke DHL untuk mengirimkan barang tersebut.

Lalu setelah saya menyiapkan barang tersebut dan melakukan packing dengan rapih tentunya, saya pergi ke kantor DHL.

Setibanya dilokasi saya diminta untuk menukar KTP dengan ID Visitor dari DHL, setelah mendapatkan ID tersebut saya lanjut menuju meja DHL yang hanya ada satu saat itu.

Disitu tidak ada nomor antrian dan saya menunggu hingga customer yang lain selesai, saat itu saya menunggu dua customer yang sudah berdiri di depan meja “admin”.

Setelah dua customer ini selesai tibalah giliran saya.

Pertama saya diminta untuk menyerahkan barang yang akan dikirim, lalu petugas DHL menimbang barang tersebut. Barang yang saya kirim saat itu beratnya kurang lebih 4 Kg.

Lalu petugas tersebut membuka kembali paket yang sudah saya packing untuk memastikan barang apa yang akan dikirim, jadi untuk packing jangan terlalu rapih juga ya, karena akan dibongkar lagi hehe..😁

Di situ saya ditanya ini barang apa dan berapa harga dari barang ini.

Saya lalu menjelaskan apa barang tersebut dan memberikan harga dari barang yang saya kirim, pemberitahuan nilai dari barang yang kita kirim ini gunanya untuk “pajak” ketika barang diterima di negara tujuan.

Bila barang tersebut berharga tinggi maka akan ada semacam biaya tambahan yang harus dibayarkan, jadi kalau barangnya barang bekas jangan kasih harga baru ya.. 😉

Setelah itu saya diminta alamat dan juga kontak orang yang akan menerima barang tersebut. Setelah data diberikan dan lokasi ditemukan petugas DHL tersebut memberikan rincian yang harus saya bayar.

Lalu saya melakukan pembayaran menggunakan kartu debit dan dilanjutkan dengan menandatangani dua lembar dokumen sebagai tanda sah bahwa saya sudah membayar biaya pengiriman tersebut.

Dan proses pengiriman barang melalui DHL pun selesai, bisa dikatakan semuanya berjalan dengan lancar dan mudah.

Barang tersebut tiba di Cina pada tanggal 12 dimana saya melakukan pengiriman pada tanggal 9, jadi kurang lebih butuh waktu 4 hari untuk pengiriman barang ini. Petugas DHL saat itu memberikan waktu paling lambat sekitar tanggal 17 dan ternyata tiba lebih cepat hehe.😁

Well, jadi seperti itu sedikit pengalaman saya dalam mengirim barang ke Cina menggunakan DHL.

Bagi yang akan mengirim barang ke luar negeri,, Good Luck semoga semua lancar 😊

No comments

Powered by Blogger.