The Invincible Team, Karya Terbaik Arsene Wenger di Arsenal



Petualangan Arsene Wenger bersama Arsenal akan segera berakhir. Arsene Wenger dan Arsenal dikabarkan telah sepakat untuk mengakhiri kerjasama antara mereka walaupun sebenarnya kontrak Arsene Wenger berakhir pada tahun 2019.
Musim ini adalah musim terakhir bagi Asene Wenger untuk menemani Arsenal di pinggir lapangan. Artinya, 22 tahun sudah Wenger menukangi kesebelasan berjuluk The Gunners ini.

Beberapa prestasi yang berhasil dikumpulkan oleh Arsene Wenger diantaranya Tiga trofi Liga Primer, tujuh trofi Piala FA, dan tujuh Community Shield. Akan tetapi dari semua prestasi tersebut mungkin yang paling terngiang dikepala para pecinta sepakbola adalah “The Invicible Team”.
Dimana pada musim 2003/2004 Arsenal di bawah asuhan Arsene Wenger berhasil memenangi Trofi Liga Inggris tanpa pernah tersentuh oleh kekalahan.
Sebuah maha karya dari Arsene Wenger yang belum bisa disamai oleh pelatih manapun di ajang Liga Inggris.

Kisah “The Invincible Team” Arsenal dimulai sejak bursa transfer musim 2003/2004. Arsenal saat itu melakukan pembelian pemain yang tidak agresif tapi efektif. Saat itu Arsenal mendapatkan Jose Antonio Reyes dari Sevilla, lalu kiper veteran dari Jerman Jens Lehman, dan beberapa pemain muda seperti Gael Clichy, Cesc Fabregas, dan Robin van Persie.
The Proffesor” saat itu seperti nya masih percaya pada materi teamnya yang mayoritas merupakan juara liga Inggris pada dua musim sebelumnya.   Saingan terberat bagi Arsenal saat itu adalah Chelsea yang memiliki pemilik baru yaitu milioner asal Rusia, Roman Abramovic. Selain Chelsea, tim asuhan Sir Alex Ferguson, Manchester United pun ikut dalam persaingan untuk mencapai juara saat itu.

Bermodalkan kedalaman skuad, Arsenal berhasil melalui liga dengan luar biasa diawali dengan kemenangan melawan Everton di pekan pertama.
Posisi penjaga gawang menjadi nyaman saat itu dengan kehadiran Lehmann. Arsenal sepertinya berhasil untuk melupakan legenda mereka di posisi penjaga gawang, David Seaman.
Di pos belakang, Kolo Toure dan Sol Campbell berhasil menjadi palang pintu tangguh untuk pertahanan Arsenal.
Fullback Arsenal yang diisi oleh Lauren dan Ashley Cole pun berhasil memainkan perannya dengan baik sepanjang musim. Mereka aktif dalam membantu serangan dari sisi sayap.

Lini tengah di bawah komando Patriek Viera dan Gilberto Silva membawa keseimbangan di dalam tim. Sedangkan Robert Pires dan Fredrik Ljungberg menjadi aktor dalam serangan-serangan Arsenal dari lini tengah.

 




Posisi depan diisi oleh Thierry Henry dan Dennis Bergkamp yang merupakan idola dari publik Highbury. Dengan ketajaman dan kelihaian keduan pemain ini pertahanan lawan berhasil dibuat kesulitan karena baik Henry maupun Bergkamp bermain tanpa terikat oleh posisi mereka. Hal ini menyebabkan lini serang Arsenal menjadi berbahaya karena dukungan dari lini kedua sudah siap untuk menggantikan peran mereka.

Cole, Lauren, Pires, Ljungberg, hingga Vieira dapat segera berada di area kotak penalti lawan saat Henry ataupun Bergkamp melebar dari posisi mereka.

Selain para aktor utama tersebut kehadiran pemain seperti Edu, Reyes, Ray Parlour, maupun Sylvain Wilttord berhasil memberikan kedalaman skuad bagi Arsenal.
Tim yang tangguh dengan materi pemain yang matang dan para pelapis yang kualitasnya tak jauh berbeda dengan para pemain utama menjadi salahsatu kelebihan Arsenal saat itu.

26 kemenangan dan 12 kali imbang adalah hasil yang Arsenal peroleh di Musim 2003/2004.
Laga terkahir di pekan ke 38 melawan Leicester City menjadi penanda terciptanya sebuah sejarah indah bagi The Gunners yaitu terbentuknya suatu Tim tak terkalahkan atau lebih dikenal dengan sebutan “The Invincible Arsenal”.  Walapun saat itu Arsenal sempat tertinggal lebih dahulu melalu gol dari Paul Dickov akan tetapi Henry dan Vieira berhasil membalikkan keadaan dan membawa kemenangan bagi Arsenal .

Menurut Henry salah satu faktor dari keberhasilan mereka menjadi juara tanpa terkalahkan adalah adanya kebersamaan dalam tim. Tidak ada ego berlebihan dari setiap pemain saat itu. Mereka akan memberikan umpan pada pemain yang lebih baik posisinya untuk melakukan tembakan.
Musim 2003/2004 bisa dikatakan sebagai musim terbaik Arsenal di bawah asuhan Arsene Wenger.

Sebuah Maha Karya dari “The Proffesor” yang akan selalu dikenang para Gunners.
 -Merci Wenger-



1 comment:

  1. Laga terkahir di pekan ke 38 melawan Leicester City menjadi penanda terciptanya sebuah sejarah indah bagi The Gunners yaitu terbentuknya suatu Tim tak terkalahkan atau lebih dikenal dengan sebutan “The Invincible Arsenal”.

    https://tafsirjitu.org/tafsir-mimpi/

    ReplyDelete

Powered by Blogger.