3 Epic Comeback Liverpool di Eropa




Membalikkan keadaan dari sebuah kekalahan menjadi kemenangan dalam sepakbola adalah hal yang sangat luar biasa apalagi bila terjadi dalam sebuah event besar.

Tim dari Inggris berjuluk The Reds, Liverpool,  berhasil melakukannya di Liga Champion musim 2018/2019. Pasukan arahan Jurgen Klopp ini secara luar biasa menyingkirkan Tim asal Catalan, Barcelona yang telah uggul 3-0 pada leg pertama.
Kemenangan ini sekaligus mengantarkan Liverpool lolos ke Final Liga Champion dalam dua tahun berturut-turut.

Kemenangan atas Barcelona ini merupakan salah satu comeback terbaik dalam dunia sepakbola. Namun ini bukanlah pertama kalianya Liverpool melakukan “Epic Comeback”.
Mereka tercatat pernah melakukan tiga kali Comeback secara luarbiasa yang membawa supporter mereka yang  terdiam akibat kekalahan di awal laga menjadi “berisik” merayakan kemenangan di akhir laga.

Berikut merupakan tiga kemenangan Liverpool di Eropa dengan nuansa “Epic Comeback”,

1. Liverpool 3-3 AC Milan (Pen.3-2), Final Liga Champion 2004/2005

Miracle of Istanbul, demikian sebutan untuk Comeback luarbiasa dari Liverpool di Final Liga Champion musim 2004/2005 yang diselenggarakan di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Turki.

Liverpool lolos ke final bukan sebagai tim unggulan, mereka bahkan hampir tersingkir di Fase Grup bila tidak berhasil mengalahkan Olympiacos di pertandingan  terakhir Grup A.
Bahkan biisa dikatakan Liverpool lolos ke Final secara beruntung akibat gol “hantu” dari Luis Garcia ke gawang Chelsea di leg 2 semifinal.

Hal ini membuat Liverpool dianggap kurang layak untuk lolos ke Final ajang Liga Champion. Kondisi tersebut sepertinya benar adanya ketika Final berlangsung.
Pasukan Rafael Banitez terlihat lesu dengan tertinggal 0-3 dari AC Milan di babak pertama.

Namun, Liverpool sepertinya menolak untuk menyerah. Alhasil, mereka “menggila” di paruh kedua, tiga gol berhasil dicatatkan dalam waktu 6 menit saja yang membawa mereka menyamakan kedudukan 3-3.
Berturut-turut, Gerard di menit ke 54, lalu Smicer di menit ke 56, dan Alonso di menit ke 60 mencatatkan nama mereka di papan skor dan menjaga asa untuk mengangkat trofi Liga Champion ke lima dalam sejarah klub.

Skor 3-3 ini bertahan hingga babak kedua usai yang dilanjutkan dengan babak tambahan waktu yang tidak menghasilkan satu gol pun, sehingga pertandingan pun harus dilanjutkan dengan adu tendangan pinalti.
Adu tos-tosan ini menjadikan Jerzy Dudek sebagai pahlawan The Red dengan menahan dua tembakan pemain Milan, Andrea Pirlo dan Andriy Shevcenko.

Liverpool pun berhasil mengangkat Trofi Liga Champion untuk kali kelima dengan membuat sebuah keajaiban dari kalah 0-3, berhasil menyamakan kedudukan 3-3 dan memenangkan pertandingan lewat adu tendangan penalti.

2. Liverpool 4-3 B. Dortmund, Leg 2 Perempatfinal Liga Europa 2015/2016

Leg pertama antara Dortmund vs Liverpool di Signal Iduna Park berakhir dengan skor 1-1.

Hasil ini tentu cukup baik untuk tim tamu karena berhasil mencetak gol dan tidak pulang dengan kekalahan.
Kepercayaan diri kian meningkat, karena leg kedua akan dimainkan di Anfield, markas Liverpool.

Bermain di depan pendukung sendiri ternyata tidak membuat Liverpool bermain dengan nyaman, The Reds bahkan harus tertinggal 0-2 di babak pertama akibat gol dari Mkhitaryan dan Aubameyang.
Memasuki babak kedua Liverpool menjaga asa untuk lolos ke Semifinal dengan gol cepat dari Divock Origi pada menit ke 48. Namun asa tersebut kembali menjauh saat Marco Reus di menit ke 57  berhasil mencetak gol yang mengubah skor menjadi 1-3 untuk Dortmund.

Artinya untuk lolos, Liverpool harus mencetak tigal gol dan mereka tidak boleh kemasukan gol dalam sisa waktu pertandingan.
Tantangan tersebut sepertinya diterima oleh para pemain Liverpool, mereka secara luarbiasa berhasil mencetak gol melalui Coutinho dan Sakho untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3.

Lalu di masa Injury time, Dejan Lovern datang sebagai penyelamat dengan mencetak gol memanfaatkan umpan dari James Milner. Tandukan Lovren ini membuat Liverpool unggul Aggregat 5-4 dan berhasil membawa Liverpool lolos ke Semifinal untuk menghadapi wakil Spanyol, Villarreal.

3. Liverpool 4-0 Barcelona (Agg. 4-3), Semifinal Liga Champion 2018/2019

Raksasa Spanyol yang dihuni banyak pemain bintang dan salah satu pemain terbaik sepanjang masa Lionel Messi, berhasil “meremukkan” Liverpool di Camp Nou dengan skor telak 3-0.

Mayoritas penggila sepakbola tentu setuju bahwa Barcelona sudah hampir pasti lolos ke babak final. Selain kemenangan besar Barca di kandang mereka, hal lain yang semakin menguatkan prediksi ini adalah performa Messi yang sedang menanjak.
Messi sebelum laga merupakan top skor di Liga Champion dengan 12 Gol dan Top skor di La Liga dengan 34 Gol. Pemain asal Argentina ini perannya sangat vital bagi Barcelona di musim ini. Bahkan ia berhasil mencetak dua gol di leg pertama melawan Liverpool.

Namun, segala tanggapan itu dipatahkan oleh “angkernya”  Anfield. Suasana stadion yang penuh dan nnyanyian yang riuh dari para supporter Liverpool sepertinya berhasil mengangkat moral para pemain Liverpool.
Terbukti, pada menit ke 7 Liverpool bisa unggul lewat gol dari Divock Origi memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Jordan Henderson yang di tepis oleh Ter Stagen.

Setelah gol tersebut, Barca memiliki beberapa peluang untuk menyamakan kedudukan khususnya lewat Lionel Messi yang sayang gagal dikonversi menjadi gol salah satunya karena penampilan apik dari penjaga gawang Liverpool, Allison Becker.
Babak pertama pun berakhir dengan skor 1-0. Liverpool melakukan pergantian pemain pada awal babak kedua dengan mengganti Andy Robertson yang cedera, digantikan oleh Wijnaldum.

Pergantian pemain ini menjadi sangat vital untuk permainan Liverpool. Wijnaldum secara luar biasa berhasil mencetak gol dalam kurun waktu dua menit untuk membawa Liverpool menyamakan kedudukan secara Aggregat menjadi 3-3.
Pemain asal Belanda ini berhasil mencetak gol pada menit ke 54 dengan memanfaatkan umpan dari Trent Alexander-Arnold lalu secara mengejutkan kembali mencetak gol dua menit berselang pada menit ke 56 melalui sundulan akurat menyelesikan umpan dari Xherdan Shaqiri.

Sontak gol ini melecut semangat para pemain Liverpool dan membuat Barcelona bermain di bawah tekanan.
Pada menit ke 79 dalam situasi tendangan sudut para pemain Barcelona tampak tidak sigap dengan umpan cepat yang dilakukan oleh Arnold dan diselesaikan dengan sempurna oleh Divock Origi yang berhasil mencatatkan gol ke dua pada pertandingan tersebut.

Gol tersebut membawa Liverpool secara mengejutkan unggul 4-0 yang bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.
Barcelona pun harus mengakhiri perjalanan mereka di LIga Champion 2018/2019 tanpa mengangkat Trofi. 


Hal sebaliknya terjadi pada Lierpool yang berhasil menjadi jura Liga Champion 2018/19 setelah mengalahkan sesama wakil Inggris, Tottenham Hotspurs, dengan skor meyakinkan 2-0.
Well, jadi mana Comeback Liverpool favorite kalian ?

Referensi:
Wikipedia.org
Sport.detik.com

No comments

Powered by Blogger.