Kisah Ribuan Remaja Kabur dari Rumah pada Tahun 60an di Amerika
Pada tahun 1967 hingga tahun 1971 lebih dari 500.000 orang
di Amerika “kabur” dari rumah mereka. Kebanyakan dari mreka ini memilih
melanjutkan hidup dalam sebuah komunitas eksperimental.
Fenomena ini diangkat kedalam sebuah lagu oleh Band
legendaris The Beatles berjudul She’s Leaving Home. Berceritakan tentang
seorang gadis yang melarikan diri dari rumah dengan meninggalkan sebuah pesan
untuk orang tuanya bahwa ia akan menyurati mereka lagi di masa yang akan
datang. Orang tua gadis ini pun sedih dan shock ketika mengetahui anaknya telah
pergi entah kemana.
Lagu She’s Leaving Home(YouTube/PaulMcCartneyVids)
Melanie Coe pada media mengatakan bahwa sebagai remaja 17
tahun ia memiliki segalanya uang, berlian, mantel bulu, hingga sebuah mobil.
Akan tetapi ayah dan ibunya tidak pernah berkata bahwa mereka mencitai nya. Hal
yang terlihat sepele tapi tidak bagi remaja yang perlu kasih sayang penuh orang
tua.
Banyaknya kasus “kabur” dari rumah saat itu khusunya di
Amerika, membuat pemerintahan Amerika melakukan kongres dan menghasilkan sebuah
peraturan Runaway Youth Act of 1974.
Karen Staller, penulis buku Runaways mengatakan bahwa tahun
1967 adalah “tahun krisis”.
Penulis Joan Didion dalam Slouching Towards Betlehem berkata
bahwa ia melihat sebuah tulisan yang menggambarkan situasi saat itu:
Last Easter Day
My Christophe Robin wandered away.
He called April 10th
But he hasn’t called since
He said he was coming home
But he hasn’t shown.
Inti tulisan diatas adalah orang tua yang rindu terhadap
anaknya yang tak kujung kembali.
Fenomena ini seperti menunjukkan kekecewaan para remaja
tentang kehidupan mereka dimasa itu. Banyak diantara mereka yang merasa hidup
sendiri selama bertahun-tahun tanpa kasih sayang dari orang tua.
Selain itu, para anak muda ini juga kecewa dengan sikap
generasi diatas mereka yang seperti mementingkan kepentingan pribadi tanpa
mempedulikan kepentingan bersama.
Emily Harris yang merupakan
mahasiswi saat itu memilih untuk meninggalkan orangtuanya pada tahun 1974 dan
menulis sepucuk surat untuk kedua orang tuanya tersebut.
Penggalan isi suratnya adalah sebagai berikut:
“ Saya menyaksikan penderitaan dimana-mana”
“Kenyataan ini terjadi karena sebagian orang menginginkan
tetap kaya meskipun menggunakan darah dan keringat orang lain”
“Ini adalah kenyataan yang ada dan anda memilih untuk tidak
memperhatikannya dalam kehidupan anda”
Penggalan surat dari Harris di atas menunjukkan suatu
kekecewaan dari seorang remaja akan kondisi sosial saat itu.
Pemberontakkan para remaja ini seperti menunjukkan bahwa
mereka berhak untuk mendapatkan kebebasan dalam memilih jalan hidup mereka
tanpa terkekang oleh peraturan-peraturan di dalam keluarga.
FYI: Melanie Cole saat ini telah menikah dan memiliki dua
orang anak. Seorang yang “kabur” dari rumah ini sekarang menjalankan bisnis
real estate.
Sumber:
http://www.bbc.com
Leave a Comment