Ilmuwan membuat otak babi tetap hidup tanpa tubuhnya, menuju hidup abadi?
Otak babi ini bekerja secara normal selama kurang lebih 36
jam. Para peneliti ini menggunakan tubuh buatan sebagai ganti organ yang telah
terpisah dari otaknya ini.
Penelitian ini dilakukan oleh Prof Nenad Sestan dari Yale
University bersama timnya. Prof Sestan
melakukan eksperimen pada lebih dari 100 otak babi dari sebuah rumah pemotongan
daging.
Dari percobaan tersebut didapatkan bahwa otak babi tersebut
tetap beraktifitas layaknya ketika masih hidup bersama tubuh lengkapnya.
Selain itu, penemuan ini tentu memberikan ide kontrovesial
tentang “kehidupan abadi” dengan
melakukan transplantasi otak manusi ke tubuh baru yang lebih baik.
Prof Colin Blakemore dari University of London mengatakan bahwa
penelitian ini dilakukan dengan teknik yang menjijikan. Menurutnya perlu
diskusi dengan publik untuk penelitian semacam ini dan menjelasakan kenapa
perlu untuk mengembangkan teknik seperti ini.Yang menjadi mengkhawatirkan adalah apabila hal ini dilakukan pada otak manusia. Apakah otak ini memilki kesadaran saat dilakukanys percobaan. Bila ya, maka akan sangat mengkhawatirkan karena kemungkinan dapat terjadi trauma pada otak dan manusia terseut pun kemungkinan akan mengalami hal yang lebih mengerikan dari kematian.
Menurut Prof Blakemore, wacana tentang kehidupan abadi
dengan tetap mempertahankan otak untuk tetap hidup dan mencari tubuh baru
cukuplah mencemasakan. Planet Bumi yang semakin penuh ini membutuhkan tempat
baru bagi generas-generasi muda dan ide-ide baru.
Bisa dibayangkan ketika para diktator yang memiliki
kekuasaan dan kekayaan hidup dalam keabadian. Maka kesengsaraan pun akan ikut
menjadi abadi.
Mengenai ide “kehidupan abadi”, tahun lalu sebenarnya pernah
terjadi kontroversi mengenai Dokter Sergio Canavero yang ingin melakukan
transplantasi kepala.
Dikabarkan sebelumnya bahwa
ia telah berhasil melakukan transplantasi kepala pada mayat
manusia. Tion
Tahun lalu ia diberitakan akan melakukan transplantasi pada kepala
manusia hidup. Untuk memenuhi keinginannya ini ia bahkan harus pergi ke
Tiongkok karena ditolak oleh Amerika untuk melakukan operasi ini di Negeri
Paman Sam tersebut. Selain itu Eropa pun menolak tindakan dari Dr Canavero ini.
Dr Canavero sendiri bekerjasama dengan Dokter asal Tiongkok
Dr Xiaoping Ren dalam melakukan transplantasi kepala ini.
Dr Xiaoping Ren dikabarkan pernah berhasil melakukan
transplantasi kepala tikus pada 1000
ekor tikus.
Video Sergio Canavero tentang transplantasi Kepala (Youtube/TEDx Talks)
Akan tetapi samapai saat ini belum ada informasi resmi
apakah Dr Canavero yang berjuluk “Dr Frankenstein” ini telah berhasil melakukan
transplatasi pada manusia hidup atau tidak.
Well, kita tunggu saja kabar dari para Dokter ini..
Hidup abadi di Bumi,, ada yang mau??
Sumber:
https://www.liputan6.com
https://www.technologyreview.com/
http://www.bbc.com
Leave a Comment