Jenis Molekul tertua di Alam Semesta Terdeteksi



Salah satu materi yang menyusun alam semesta  dan juga tubuh kita adalah Atom

Atom ini terdiri dari elektron, proton, dan juga neutron. Tubuh manusia sendiri mengandung atom karbon  C yang merupakan hasil fusi nuklir bintang.
Ukuran atom ini sangat-sangatlah kecil, dalam lebar satu helai rambut saja bisa terdapat jutaan atom karbon.

Menurut teori Big Bang, alam semesta ini awalnya tercipta dari ledakan yang sangat besar dan dalam jangka waktu tertentu membentuk alam semesta kita ini.
Salah satu penyusun alam semesta ini tentu saja atom, lalu atom-atom ini mengalami reaksi kimia dan menurut para ilmuwan salah satu molekul awal yang tercipta adalah Helium hidrida.

Helium hidrida ini tercipta ketika elektron pada atom helium diikat oleh proton dari hidrogen. Selain disebut-sebut sebagai salah satu molekul pertama, terbentuknya molekul ini pun bisa dikatakan sebagai awal dari terbentuknya senyawa kimia di alam semesta ini setelah terjadinya big bang dan alam semesta menjadi dingin.
Sekitar seratus tahun lalu para ilmuwan berhasil untuk membentuk molekul helium hidrida ini. Namun, tetap saja ada keraguan bahwa molekul ini ada di luar angkasa.

Keraguan yang ada pada para astronom ini akhirnya terjawab dengan ditemukannya  helium hidrida yang ada pada jarak 3000 tahun cahaya di planetary-nebula pada konselasi Cygnus yang berumur 600 tahun. 

Walaupun helium hibrida yang baru ditemukan ini memiliki proses yang berbeda dibandingkan dengan helium hibrida setelah terjadinya big bang. Akan tetapi tetap saja hal ini merupakan sebuah penemuan penting untuk mengetahui awal dari munculnya reaksi kimia di alam semesta ini.

Salah satu ilmuwan yang merasa senang dengan temuan ini adalah Dr Jerome Loreau, seorang expert dibidang helium hibrida dari Universite Libre de Bruxelles.
Alasan lain kenapa hal ini sangat menggembirakan adalah bahwa HeH+ (helium hibrida) adalah molekul pertama yang tercipta di alam semesta ini, sekitar 380.000 tahun setelah big bang, yang disebut sebagai era recombinition epoc”, kata Dr Jerome seperti di kutip dari Theguardian.com.

Terciptanya molekul ini setelah big bang dan pada saat alam semesta dalam kondisi dingin adalah salahsatu proses yang membawa terbentuknya galaksi dan susunan bintang-bintang.
Salah satu kesulitan dalam menemukan molekul ini adalah dikaburkannya cahaya dari molekul helium hibrida yang tecipta saat molekul ini tertabrak oleh elektron. Cahaya  dari helium hibrida ini dikaburkan oleh molekul lain yang terdiri dari karbon dan hidrogen.
Penemuan ini telah dipublikasikan dalam sebuah jurnal Nature.

NGC 7027 adalah planetary nebula yang diteliti oleh para astronom ini, dimana lapisan gas-nya terlepas dari inti panasnya.
Data-data penelitian ini di kumpulkan oleh sebuah Misi gabungan antara Nasa dan German Aerospace Center, dimana misi ini diberi nama Sofia.

Cara yang mereka lakukan adalah dengan menerbangkan sebuah pesawat Boeing  747SP yang dimodifikasi secara khusus dan terbang hingga ketinggian 13.700 meter. Pada ketinggian ini, pesawat akan berada di atas sebagian besar uap air di bumi, sehingga akan meminimalisir cahaya dari helium hibrida terkaburkan.
Pesawat Boeing tersebut membawa teleskop berukuran 2,7 meter bersama instrumen-instrumen lainnya. Instrumen yang dibawa ini memiliki resolusi yang sangat tinggi yang dapat membantu dalam membedakan cahaya lainnya yang memiliki panjang gelombang mirip.

Keberhasilan menemukan molekul helium hibrida ini menjawab keraguan akan eksitensinya di awal terciptanya alam semesta ini.

Walaupun masih ada ilmuwan yang masih belum yakin akan penemuan ini seperti Prof Philip Stancil dari Universitas Georgia yang menyatakan bahwa diperlukan bukti lainnya agar penemuan ini bisa dikatakan valid.
Well, penemuan molekul pertama yang muncul di alam semesta ini tentu semakin memperluas pengetahuan manusia akan alam semesta ini. Kita tunggu saja penemuan apa lagi yang akan ditemukan oleh para ilmuwan tentang asal usul alam semesta ini.


Referensi:
https://www.theguardian.com/science/2019/apr/17/helium-hydride-most-ancient-molecule-in-universe-detected-in-space
http://kafeastronomi.com/tubuh-kita-dibuat-di-inti-bintang.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Molekul

No comments

Powered by Blogger.